Ingin mengubah suasana dan tampilan rumah? Coba lakukan colour blockingColour blocking merupakan cara sederhana dan mudah untuk menyegarkan dan memberi semangat positif dalam ruangan. Dengan langkah ini, ruangan dapat terasa baru, Anda bahkan juga bisa bereksperimen dengan warna serta bentuk favorit di rumah.
Bila belum tahu atau merasa bingung sebutan colour blocking mirip dengan yang didengar di dunia fashion, perkiraan tersebut sudah hampir mendekati. Colour blocking yang dimaksud memang berawal dari trenfashion busana. Kini, tren tersebut tidak hanya mengenai pakaian, rumah dan segala perabotan di dalamnya juga dapat menerapkan konsep warna yang sama.
Tidak berbeda jauh dengan konsep fashioncolour blocking dalam dunia interior juga menghadirkan dua atau lebih warna dalam satu tempat dan benda. Contoh yang paling banyak ditemui, ialah pada dinding, cushion, aksesori, artwork, atau furnitur. Bagaimana? Apa sudah terbayang betapa cerah dan menariknya ruangan dalam rumah nanti?
Bila tertarik mencoba, ada beberapa hal penting yang harus selalu berkaitan dengan colour blocking yang harus diperhatikan. Semuanya berpengaruh demi menghasilkan tampilan dan kesan yang menarik untuk rumah nantinya. Penasaran? Ini dia.

Objek (Area atau Benda)

Sebelum memulai pengerjaan, perhatikan terlebih dahulu keseluruhan interior rumah, kemudian, tentukan sudut atau benda yang ingin diwarnai. Di mana pun sebenarnya tidak masalah, dinding, furnitur, dan aksesori dapat diwarnai dengan konsep colour blocking. Namun, sebaiknya pilih satu area atau tempat yang akan menjadi focal point dalam ruangan. Terlalu banyak benda dengan warna bold yang kontras jelas akan membuat mata cepat lelah.
Namun, jika masih ragu untuk mengecat ulang dinding dengan dua warna yang berbeda, mulailah dari sesuatu yang mudah. Misalnya, dengan mengganti upholstery cushion dengan warna-warna kontras. Letakkancushion tersebut dalam satu sofa dan lihatlah perbedaannya. Cara ini cukup ampuh mengubah suasana dalam ruang. Bisa juga, ganti pelapis kursi atau sofa menggunakan warna yang kontras dengan dinding rumah. Perpaduan dua warna tersebut pastinya akan membuat ruang terlihat lebih menarik dan kursi pun dapat menjadi eye catcher.

Warna

Warna merupakan faktor terpenting dalam tren ini. Colour blocking merupakan seni menggabungkan warna apa pun tanpa diperlukan sebuah alasan dalam jumlah yang tak dibatasi. Namun, seperti halnya dalam berpakaian, interior rumah sebaiknya juga tidak dihiasi oleh lebih dari tiga warna dalam satu area dan satuitem. Lebih dari jumlah ini, rumah akan terasa penuh.
Anda bisa memulainya dari warna-warna yang disukai atau pilih warna agar dapat meciptakan suasana yang diinginkan. Warna tersebut dapat berada dalam satu gradasi ataupun kontras. Menggunakan tiga warna boldpada satu objek pun bisa, tetapi formula terbaiknya ialah, “one bright, one bold, one neutral”. Dua atau lebih warna ini dapat dicat secara berdampingan atau saling tumpang tindih. Lalu, jangan lupa memadukannya dengan warna-warna netral pada bagian lain dalam ruangan untuk menciptakan keseimbangan.

Pola

Tidak hanya warna, colour blocking juga dapat menjadi ajang kreativitas dalam menciptakan sebuah pola. Pola sederhana, seperti garis, kotak, persegi panjang, lingkaran, atau bentuk geometris lainnya merupakan pola yang mudah untuk diterapkan. Pola dapat dicat secara biasa, diletakkan bersisian atau “saling tabrak”. Sama seperti halnya dalam memilih warna, pilihlah pola yang disukai. Bisa juga, pola yang cocok dengan ruangan. Lingkaran atau garis-garis melengkung biasanya akan meciptakan kesan ceria dan ringan. Sebaliknya, kotak dan sudut-sudut tajam dapat membuat ruangan terasa lebih serius. Sama denga warna, batasi hanya satu jenis pola yang digunakan agar ruangan tetap tampil menarik, tapi tidak terkesan terlalu ramai.

Pencahayaan

Terakhir, perkuat kesan warna dalam ruangan dengan pencahayaan. Selain general lighting, cobalah tambahkan hidden atau accent lighting untuk memberikan efek dan kesan yang dapat semakin mempercantik ruangan.
Foto: Ifran N., decoistelasdesignpropertyfinder
sumber : majalah asri