Banyak masyarakat yang mengira bahwa renovasi rumah adalah sama dengan bangun rumah dari sisi definisi maupun penerapannya, sehingga banyak yang mensimpulkan bahwa renovasi rumah yaa bangun rumah, alasannya sederhana saat ditanya, “…yaa kan sama sama adanya pekerjaan sipil yang dilakukan, adanya bahan bangunan yang sama, dan metode pelaksanaanya dilapangan yang juga sama…”
Memang pada dasarnya renovasi rumah tidak jauh berbeda dari sisi golongan dan penerapannya dengan bangun rumah, namun yang membedakan antara renovasi rumah dengan bangun rumah dari nol adalah dari sisi sifatnya.
Renovasi rumah bersifat unpredictable, yaitu suatu pekerjaan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya dalam hal tekhnis dilapangan karena akan selalu bersinggungan dengan elemen bangunan yang sudah ada baik dari sisi ketahanan struktur bangunan yang sudah ada maupun dari sisi selarasi desain yang dipadukan antara bangunan rumah lama dengan bangunan rumah yang baru.
Efek domino jika tidak teliti dan cermat dalam mensimpulkan konsep dan penggunaan bahan bangunan yang akan diterapkan, terlebih jika menghiraukan bangunan yang lama dari sisi struktur dan umur, maka akan banyak memakan waktu dan pemikiran pada tekhnis tersebut, seperti rentan retak, ambruk, lapisan finishing yang tidak rata dengan bangunan lama, dan lain sebagainya.
Dari sisi golongan, renovasi rumah memiliki 3 golongan, yaitu renovasi ringan, renovasi sedang, renovasi besar (total), biasanya renovasi yang dilakukan lebih kepada penambahan ruang, pengurangan ruang, atau pembaharuan bahan bangunan yang sudah ada pada rumah tersebut, sehingga rumah yang direnovasi memiliki nilai tambah baik dari sisi kegunaan, kenyamanan, maupun dari sisi investasi.
Dari sisi pembuatan rancangan anggaran biaya (RAB) renovasi rumah, biasanya ada kolom uraian biaya tambahan berupa kolom biaya pekerjaan perombakan bangunan & pembersihan, selebihnya hampir sama dengan RAB bangun rumah kebanyakan.
Sedangkan bangun rumah bersifat predictable, yaitu suatu pekerjaan yang dapat diprediksi sebelumnya dalam hal tekhnis karena belum ada bangunan sebelumnya (mulai dari nol), sehingga memudahkan arsitek atau pengembang bangun rumah dalam melakukan perencanaan tata ruang, desain dan biaya bangun rumah (RAB), tanpa harus banyak melakukan pertimbangan dalam hal struktur dan lain sebagainya dikarenakan masih berbentuk tanah kosong.
Lebih mudah dalam pelaksanaannya, lebih sinkron dan dinamis hasilnya karena dimulai dari nol, dan lebih hemat waktu karena tidak disibukkan dengan perombakan baik untuk pengurangan bangunan maupun persiapan penambahan bangunan.
Demikian penjelasan kali ini, semoga dapat menambah wawasan kita semua.
Link terkait :
Sumber : renovasiproperti.com
0 komentar:
Posting Komentar