Merenovasi rumah dengan menambah lantai merupakan solusi yang tepat untuk menambah ruang. Pekerjaan renovasi ini tentu saja erat kaitannya dengan tampilan fasad bangunan yang otomatis berubah jika rumah yang lama memiliki plafon dengan ketinggian kurang dari 3 m, karena kondisi ini mengharuskan kita membongkar atap untuk menambah ruangan baru. Pekerjaan membongkar atap tidak perlu dilakukan jika ketinggian plafon mencapai 5 m.
Jika atap terpaksa harus dibongkar, ada dua pilihan yang dapat Anda lakukan. Pertama, menggunakan struktur rumah lama dengan konsekuensi daya tahan dan kualitas material yang kurang prima. Pilihan ini efisien dilakukan jika Anda hanya akan menambah lantai 50% dari total luas rumah, dan menambah dak di bagian belakang untuk dijadikan kamar atau ruang jemur misalnya.

1. Buatlah Denah Pengembangan

Tentukanlah skala prioritas ruang apa yang mendesak untuk segera dibangun. Jika hanya satu ruang yang dibutuhkan maka hanya perlu membuat dak tanpa membongkar struktur bangunan yang sudah ada. Kemudian perhatikan batasan ruang seperti jarak antardinding, letak pintu dan jendela, serta titik fondasi.

2. Perhatikan Konstruksi Asli

Cek kondisi fondasi, tiang atau kolom, dan dimensi ketebalan balok. Apakah masih memungkinkan untuk menerima berat beban bangunan baru. Konstruksi yang sudah ada seperti tiang, bisa diperkuat dengan suntik kolom dan balok (tambah tiang atau balok baru).
Selain itu, cek juga kondisi plafon dan atap. Jika Anda berencana membuat mezanin, pastikan apakah tinggi plafon rumah lama mencapai 5 m. Perhatikan pula letak jendela sebagai ventilasi cahaya matahari dan sirkulasi udara. Banyaknya ventilasi berguna untuk meredam panas matahari dan membuat ruangan jadi lebih sejuk.

3. Jalur ME dan Pemipaan

Menambah lantai berarti menambah aliran listrik. Perhatikan dan buat jalur aliran listrik sampai ke lantai atas. Begitu pula dengan pemipaan buangan air bersih dan kotor. Pemipaan di lantai baru harus tertata rapi agar buangan air tidak mampet.

4. Posisi Hadap Rumah

Jika tipe rumah Anda adalah rumah kopel yang berdempetan dengan rumah tetangga maka pikirkan dampak pengerjaan rumah agar tidak mengganggu orang lain atau berdampak pada konstruksi rumah tetangga.

5. Desain Taman dan Pagar

Berikan desain taman yang Anda inginkan kepada landscaper agar ruangan yang menghadap ke arah taman jadi optimal. Konsultasikan jenis tanaman dan elemen lain yang akan digunakan di taman. Jika memungkinkan buatlah kolam atau gazebo.
Tentukan desain pagar yang sesuai dengan bentuk bangunan, jangan terlalu tinggi dan jangan pula terlalu rendah. Pagar tak hanya berfungsi sebagai pengaman rumah, tetapi juga turut mendukung estetika fasad bangunan rumah.

Link terkait :

sumber majalahasri.com