Salah satu kelemahan kayu adalah perawatannya yang rumit dan ketahanannya yang rendah. Akan tetapi, jika Anda tetap menginginkan tampilan alami pada bangunan Anda, kayu komposit bisa menjadi alternatif.
Sama seperti kayu pada umumnya, kayu komposit ini dapat digunakan untuk lantai, dinding, pagar, dan plafon. Tampilannya tidak jauh berbeda dengan kayu pada umumnya. Yang membuatnya berbeda adalah ketahanan yang dihasilkan oleh berbagai campuran materialnya.


Kayu komposit terdiri dari berbagai campuran material dengan komposisi 65% tepung kayu, 25% plastik, dan 10% zat aditif. Kayu yang digunakan untuk campurannya adalah kayu meranti atau kayu nangka. Kayu tersebut dihancurkan dengan mesin dan dihaluskan menjadi tepung kayu.
Tepung kayu ini dicampur dengan plastik dan zat aditif. Adonan ini kemudian dicetak menjadi kayu komposit atau Wood Plastic Composite (WPC). Kayu komposit hadir dalam bentuk lembaran papan maupun balok. Selain itu, terdapat pula profil kayu yang berbeda-beda.
Kelebihan kayu komposit ini adalah ketahanannya terhadap rayap. Karena terbuat dari berbagai bahan campuran, kayu ini tidak akan dimakan oleh rayap. Selain itu, kayu komposit ini tahan terhadap berbagai keadaan cuaca dan dapat digunakan di dalam dan luar ruangan.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, material ini tidak membutuhkan banyak perawatan. Perawatan yang harus dilakukan hanyalah membersihkan kotoran yang menempel untuk menjaga tampilannya.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan kayu komposit, Anda tidak perlu peralatan khusus untuk memasangnya. Alat yang digunakan sama dengan alat untuk mengolah kayu biasa, seperti palu, gergaji, dan sekrup. Akan tetapi, untuk jenis tertentu dibutuhkan dudukan berbahan plastik untuk sambungannya.
Link terkait :
arsitek kendal
konsultasi

sumber majalahasri.com