Harga kayu solid semakin mahal, akibat keberadaannya yang semakin langka. Kelangkaan dan harga selangit ini lantas membuat masyarakat beralih pada kayu-kayu pabrikan yang dinilai lebih praktis untuk digunakan dan dengan harga yang lebih murah, misalnya MDF (Medium Density Fiber Board) dan particle board.
Sekilas, 2 material ini nampak sama, karena terbuat dari serpihan dan serbuk kayu yang dipadatkan. Keduanya juga dibuat dari bahan kayu dan perekat yang sama. Motif kayu pada keduanya juga sudah tidak terlihat karena berupa padatan serat kayu. Pada produk furnitur seperti lemari baju, kedua material ini dilapisi HPL sehingga terlihat motif lingkar kayu yang cantik. Baik MDF maupun particle board diklaim lebih ramah lingkungan daripada kayu solid karena memanfaatkan kayu secara maksimal, tanpa pemborosan.
Lalu di mana letak perbedaan keduanya?

1. Bahan baku

Meski bisa dibuat dari bahan kayu yang sama, MDF dibuat dari serat kayu berkualitas, sementara particle board dibuat dari ampas pekerjaan kayu. Inilah mengapa MDF dinilai lebih berkelas daripada particle board.

2. Kepadatan

Selisih kepadatan antara MDF dengan particle board tidak terlampau jauh. Tingkat kepadatan MDF 750—800kg/m³, sedangkan particle board memiliki kepadatan 650—700kg/m³. Ditinjau dari beratnya, akan ada selisih 10—15%. Tingkat kepadatan yang berimbas pada massa ini menimbulkan kelebihan tersendiri. Di satu sisi, MDF lebih unggul karena dengan tingkat kepadatan yang tinggi, furnitur yang terbuat dari bahan ini tidak mudah remuk atau rusak. Di sisi lain, particle board unggul karena berat yang ringan membuat furnitur dari bahan ini mudah diangkut.
Foto penampang particle board
Foto penampang MDF

3. Daya tahan

Karena sama-sama merupakan kayu pabrikan, MDF maupun particle board tidak akan kuat menahan beban yang terlampau berat. Tidak juga tahan pada tempat yang sering terkena air. Di sini, sejumlah sumber memberikan informasi yang beragam. Ada yang mengatakan bahwa MDF cukup bagus untuk dijadikan kabinet dapur, sementara sumber lainnya mengatakan bahwa keduanya tidak cocok jadi kabinet dapur. Dilihat dari kepadatannya, particle board akan lebih mudah lapuk daripada MDF.

4. Penggunaan

Karena memiliki kualitas lebih baik, MDF lebih banyak digunakan untuk furnitur kelas menengah ke atas, sedangkan particle board digunakan dalam produksi furniture kelas menengah ke bawah. Padahal, setiap baik MDF maupun particle board memiliki banyak jenis dengan tingkatan kualitas yang berbeda-beda.
MDF cocok digunakan sebagai pelapis counter top di dapur atau rak-rak yang menampung barang agak berat. Sementara itu, particle board cocok digunakan untuk rak-rak pajangan di dinding dan furnitur lain yang tidak menampung barang berat.
Sekilas, MDF memang tampak lebih unggul dari particle board. Namun, di luar semua perbedaan dan permasalahan soal mana yang lebih bagus, beberapa produsen kini semakin meningkatkan barang produksi mereka. Ada yang membuatnya tidak mudah terbakar, lebih mudah dipaku, dan keunggulan lain dari tiap merk yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih.
Salah satu sisi negatif dari kedua jenis kayu pabrikan ini adalah mengandung debu serbuk kayu. Jika Anda hendak memperbaiki atau membuat furniture sendiri, pastikan untuk selalu menggunakan masker.


Link terkait :

Sumber : Rooang