Pintu itu vital. Ia adalah gerbang masuk menuju rumah. Kamar-kamar pribadi pun dipasangi pintu agar privasi masing-masing penghuninya tetap terjaga.
Memilih pintu untuk rumah memang perkara yang gampang-gampang susah. Anda tidak hanya dihadapkan pada pertanyaan: material apa yang digunakan, bagaimana motifnya, ukirannya seperti apa, dan berapa ukurannya. Namun, ada satu hal yang juga penting dan patut dipertimbangkan dengan cermat, yakni tipe pintu.

Pintu berengsel
Ketika disebutkan kata ‘pintu’, tipe inilah yang paling jamak dibayangkan orang-orang. Pintu ini berupa panel kayu solid dengan dua atau tiga buah engsel. Engsel ditambah jika pintunya tinggi. Jika pintunya berat, biasanya engselnya lebih kuat dan kokoh. Pintu ini kadang dilengkapi dengan kenop atau mekanisme tutup-sendiri. Kelebihannya: biaya perawatan rendah; banyak tersedia di pasar; mudah disesuaikan. Kekurangannya: butuh space untuk buka dan tutup; engsel kadang-kadang perlu dirawat dan diminyaki.

Pintu lipat dua
Seperti namanya, pintu ini terdiri atas dua panel yang tersambung oleh engsel, yang akan melipat di tengah-tengah ketika dibuka. Memang mirip dengan pintu berengsel standar, namun degan ekstra engsel di tengahnya. Sementara itu, bagian atas panel pintu disangkutkan pada rel, sehingga mudah digeser. Pintu lipat dua ini biasanya terbuat dari kayu, baja, atau kaca. Kelebihannya: tidak butuh space yang banyak dibanding pintu berengsel; memiliki banyak konfigurasi yang berbeda; dan bukaannya luas untuk ruang outdoor jika pintu lipatnya besar. Kekurangannya: engselnya lebih rentan rusak dibanding tipe pintu lainnya; lebih banyak engsel berarti lebih banyak bagian yang bergerak, dan tentu saja lebih tinggi perawatan.

Pintu Prancis
Dinamai Pintu Prancis karena banyak ditemukan di sepanjang jalanan di Paris dan Roma, biasanya di bagian balkon atau teras. Pintu ini termasuk pintu berengsel, biasanya berpasangan, berbahan kayu ringan, dengan panel kaca atau material transparan lainnya yang dibingkai. Kelebihannya: panel kaca ini memudahkan sinar matahari menerobos masuk ruangan. Pemandangan luar ruangan pun tetap terlihat. Kekurangannya: konstruksinya gampang pecah dibandingkan pintu solid, kaca harus dibersihkan teratur, dan mudah rusak.

Pintu Belanda
Ini tipe pintu berengsel yang dibagi dua secara horizontal di tengah-tengah. Ada bagian atas dan bawah yang bisa dibuka tutup secara terpisah. Pintu tipe ini masih digunakan di rumah-rumah peternakan yang bagian atasnya difungsikan agar cahaya dan udara tetap bisa masuk, sementara bagian bawahnya tetap tertutup biar hewan-hewan tidak nyelonong masuk. Kelebihannya: jika Anda punya anak atau hewan piaraan, pintu jenis ini memudahkan untuk mengawasi mereka. Bentuknya yang tidak lazim juga menarik. Kekurangannya: butuh lebih banyak engsel dan tidak cocok untuk pintu luar karena sulit dipantau keamanannya.

Pintu Susun
Pintu susun ini mirip dengan pintu geser, namun panelnya lebih banyak. Contoh pintu susun yang paling simpel adalah pintu shower, yang biasanya terdiri dari tiga pintu panel. Pintu ini biasanya berbahan kaca dengan kerangka aluminium. Kelebihannya: space yang dibutuhkan sangat sedikit dan bisa melihat pemandanganoutdoor. Kekurangannya: panel kacanya cenderung mudah dislokasi, relatif mahal, dan harus dijaga agar alur panelnya bersih dari benda-benda kecil yang mengganjal.

Pintu Geser
Pintu ini berupa panel yang disematkan pada dua penggantung yang bisa digeser. Untuk membuka pintu, panelnya bisa digerakkan maju mundur. Pintu geser ini panelnya bisa satu atau dua, tergantung kebutuhan,space, dan cita rasa Anda. Tipe lain dari pintu geser adalah pintu saku. Jika pintu dibuka, panel akan ‘sembunyi’ di balik dinding. Pintu jenis ini cocok untuk ruangan dalam. Kelebihannya: butuh space yang tidak banyak, hanya butuh akses horisontal, dan menawarkan pemandangan yang lebih luas. Kekurangannya: rentan mengalami dislokasi dan harus dijaga agar tetap pada jalur gesernya.

Link terkait :

Sumber : rooang