Ada sebuah pepatah mengatakan Home is wherever your heart be atau dapat dibahasakan “Rumah adalah tempat di mana hatimu berada”. Memang benar di tengah kepenatan aktivitas sehari-hari, pulang ke rumah yang homey, bagaikan menemukan oase di padang pasir yang melepaskan dahaga. Ditambah lagi kondisi iklim dan situasi di Indonesia (terlebih lagi di masa kemarau) terasa semakin gerah alias kepanasan. Karenanya, berbagai upaya diterapkan sang empunya rumah untuk menciptakan suasana yang asri untuk mengantisipasi keadaan tersebut. Mulai dari memilih rumah cluster dari pengembang yang berkonsep tropis, meminta bantuan kepada arsitek untuk mendesain rumah, hingga berkonsultasi dengan ahli feng-shui  untuk mengarahkan aliran hawa yang terbaik bagi kelangsungan hidup dalam rumah tersebut.

... klik untuk konsultasi Formulir Konsultasiatau lihat kontak

Dari segi arsitektur sendiri, upaya yang dapat dilakukan secara efektif adalah dengan pengolahan elemen-elemen arsitekturnya. Fasad atau tampak bangunan adalah salah satu contoh elemen arsitektur yang dapat diolah secara efektif untuk membantu menciptakan dengan suasana yang asri di dalam rumah.

Pengolahan fasad tersebut dapat dilakukan dengan beberapa macam cara yaitu dari segi pemilihan material pembentuk fasad, variasi penyusunan elemen, dan penambahan  shading berupa vegetasi atau tanaman yang dikombinasikan pada elemen tersebut.Pengolahan fasad yang didapatkan dari segi pemilihan material, berkaitan dengan bentuk hunian secara keseluruhan dan ekspresi strukturalnya. Pada rumah yang bergaya klasik dan memungkinkan adanya teras yang cukup luas, pengolahan fasad secara tropis dapat diterapkan dengan repetisi pilar secara berulang dan perpanjangan bagian plafon atap sebagai tampias panas dan meredam panas sebelum memasuki rumah. Pilihlah bentuk pilar yang berprofil untuk kesan klasik yang ingin ditonjolkan, sementara untuk lebih menunjolkan kesan tropis, pilihlah pilar yang polos dan variasikan dengan menambahkan cat warna pada pilar yang kontras. Pengolahan semacam ini terinspirasi dari komposisi pilar selasar pada ruko dan bangunan kuno zaman dahulu.

Untuk hunian yang tidak memungkinkan cara seperti diatas, dapat memilih cara dengan variasi penyusunan elemen fasad, seperti variasi batu alam, batu bata ekspos, maupun komposisi penataan rooster. Penerapannya sangat efektif pada saat pengisian bidang dinding baik ada teras maupun dinding depan rumah. Biasanya pengolahan seperti ini diterapkan pada dinding menjadi shading yang masih memungkinkan adanya udara masuk dan sekaligus sebagai estetika. Untuk elemen yang solid seperti batu bata ekspos dan batu alam, penyusunan dengan jarak yang teratur memberikan sentuhan aksen pada fasad. Sementara untuk rooster dapat divariasikan dengan kombinasi pemilihan motif rooster. Tetapi perhatikan agar jarak yang digunakan jangan terlalu lebar sehingga tetap proporsional. Dan untuk ingat juga, pengolahan bagian yang terbuka tersebut sebaiknya jangan diletakkan pada bagian privat seperti kamar tidur atau kamar mandi karena kesan shading yang terbuka di bagian fasad depan.

Namun ketika sebuah ruang yang bersifat privat seperti kamar tidur terletak pada bagian depan dan pemilik tetap menghendaki adanya bagian terbuka pada fasad, komposisi jendela dapat menjadi  pilihan. Penyusunan elemen bukaan jendela akan sangat menarik untuk diolah sebagai fasad hunian tanpa mengurangi fungsinya. Pada pilihan ini, setiap jendela dapat disertai dengan struktur shading tambahan berupa jajaran kayu yang disusun baik secara horizontal, vertikal, maupun acak. Pilihlah material yang cukup ringan untuk diaplikasikan pada shading dengan jenis ini supaya tidak memberatkan struktur. Kemudian apabila diperlukan, vegetasi dapat dikombinasikan dengan struktur shading tersebut. Pilihannya dapat berupa vegetasi merambat yang ditambahkan pada bilah kayu tersebut. 

Link terkait :
arsitek kendal
konsultasi